Minggu, 23 Desember 2007

AKU DUDUK, AKU BERDIRI, AKU BERJALAN

Apa yang anda rasakan saat duduk? Mengapa anda harus duduk? Kapan anda harus duduk? Dimana anda harus duduk? Bagaimana anda duduk? Inilah pertanyaan dasar yang harus anda jawab sebelum bisa melanjutkan membaca tulisan ini.

Mungkin anda akan menjawab dengan beragam jawaban, tapi yang pasti anda akan bertanya kenapa harus dipertanyakan hal-hal sepele ini. Saya tidak bermaksud untuk menyakan hal ini namun saya ingin memberikan gambaran bahwa apa yang biasa kita lakukan bisa kita maknai dan memiliki nilai yang berarti bagi kehidupan kita.

Selama ini kita hanya melakukan sesuatu berdasarkan kebiasaan kita saja tanpa mempertanyakan kembali kenapa kita melakukan kebiasaan tersebut, dari manakah asalanya kebiasaan tersebut, bermanfaatkan kebiasaan yang selama biasa kita lakukan?

Bukan bermaksud membuat anda bingung, tapi segala sesuatu yang kita lakukan bisa memiliki makna dan nilai bagi diri kita bila kita mampu memkanai setiap hal yang kita lakukan.

Bermanfaat atau tidak, tidaklah jadi permasalahan, ini hanyalah sekadar untuk mengingatkan kita akan pentingnya mempertanyakan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan kita selama ini.

Salah satu contohnya adalah, kebiasaan kita duduk, berdiri dan berjalan. Mengapa semua itu harus dipertanyakan kembali???

Tulisan ini berdasarkan pengalaman dan permenungan saya selama beberapa tahun terakhir ini. Memang bagi anda bukan suatu hal menarik namun bila kita cermati dengan seksama maka anda akan menemukan hal-hal baru yang terlewatkan oleh pikiran kita sendiri.

Dan hal ini menjadi dasar aktifitas yang kita lakukan sejak kecil sampai sekarang dan mungkin akan seterusnya sampai kita tiada di dunia ini.

Duduk adalah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari, sekali saja kita tidak duduk maka kaki kita akan terasa pegal-pegal. Duduk merupakan refleksi dari tubuh yang membutuhkan jeda dalam beraktifitas. Coba bayangkan kita beraktifitas sehari penuh tanpa duduk, apa yang akan anda rasakan?

Dalam posisi duduk ada beberapa macam, duduk santai, duduk siap, dan duduk sigap. Jika duduk santai, kita cenderung akan melemaskan otot-otot tubuh kita semua tumpuan berada dipunggung belakang maka seluruh tenaga kita akan berkurang. Ini mengindikasikan kita mulai enggan untuk beraktifitas kembali alias malas. Kenapa ini bisa terjadi?

Ini lebih dikarenakan tubuh kita merespon apa yang kita pikirkan. Pada saat duduk santai, pikiran kita cenderung untuk tidak mau beraktifitas atau kita mengatakan pada diri kita untuk santai tidak harus melakukan apa-apa. Maka tubuh merespon apa yang kita pikirkan dan hasil dari respon tersebut adalah posisi duduk yang PW alias Posisi Weanak…

Berbeda jika posisi duduk kita siap atau sigap. Maka pikiran pun akan siap atau sigap dalam merespon segala sesuatu. Dalam belajar posisi duduk siap atau sigap lah yang kita perlukan agar informasi yang disampaikan dapat kita terima dengan baik. Pada saat duduk siap atau sigap, semua panca indera kita tertuju pada satu hal yaitu menerima bukan membiarkan.

Duduk dalam bahasa inggris SIT, saya coba akronimkan dengan sebuah Sikap Ingin Tahu. Sikap ingin tahu ini ditunjukan dengan perhatian pada satu hal, mampu menangkap makna hal tersebut dan selalu bertanya tentang hal yang menjadi perhatian.

Jika kita ingin memperoleh pengetahuan maka posisi inilah yang harus kita pahami, SIT DOWN mengandung arti kita harus selalu memiliki sikap keingin tahuan dengan tanpa membiarkan ego kita muncul karena ingin serba tahu. Agar dapat selaras dengan pikiran maka posisikan diri kita seperti gelas kosong yang berada di bawah yang siap diisi. Maka pengetahuan akan diserap dengan baik oleh pikiran kita.


Mari kita bayangkan, anda adalah gelas isi, saat ada pengetahuan baru yang masuk maka akan kembali tumpah. Berbeda saat anda mengosongkan gelas anda maka air dapat masuk sesuai kapasitas gelas anda. Begitu pula jika posisi gelas di atas sedang teko di bawah, biar bagaimanapun air yang dituang tidak akan masuk.

Ini merupakan sebuah konsep sederhana dalan menerima ilmu.

Lalu setelah gelas terisi apa yang anda lakukan?
Anda pasti meminumnya atau membuangnya?


bersambung.......

Tidak ada komentar: