Senin, 24 Desember 2007

ILMU MENJADI KAYA

Judul Buku: ILMU MENJADI KAYA
Pengarang: Wallace D. Wattles
Penerbit: Bornrich Publishing, 2005
ISBN: 979-99343-0-3
Hal: 155+xii hal (11x18cm)
Harga: Rp25.000

Satu-satunya buku cara menjadi kaya dengan metode ilmiah sehingga kekayaan dapat diraih sepasti perhitungan matematis

Benar bahwa untuk menjadi kaya itu ada ilmunya. Dan Ilmu Menjadi Kaya yang dimaksud di sini adalah ilmu pasti sebagaimana aljabar atau aritmetika. Ada hukum-hukum yang berlaku pasti yang mengendalikan proses mendapatkan kekayaan. Sekali hukum-hukum itu dijalankan dengan berani dan konsisten, siapa pun pasti bisa mendapatkan kekayaan yang diinginkannya.

Jika Anda mengabaikan Ilmu Menjadi Kaya, hidup Anda akan terlantar. Anda tidak akan mampu memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang Anda cintai. Dan Anda pun tak akan mampu melayani Tuhan sebaik-baiknya. Sebab, mustahil Anda mampu melayani Tuhan atau memberi sesuatu yang berharga kepada orang-orang lainnya jikalau Anda sendiri tidak mampu memberikan yang terbaik bagi hidup Anda sendiri.

Menginginkan kekayaan adalah hal yang sepenuhnya benar dan sempurna. Sudah semestinya jika Anda menaruh perhatian yang sepenuh-penuhnya pada Ilmu Menjadi Kaya. Sebab, inilah ilmu paling penting dan paling terhormat di antara ilmu-ilmu lainnya.

The Science of Getting Rich yang terbit pertama tahun 1910 adalah karya klasik dan terbaik dari Wallace D. Wattles. Inilah buku yang paling banyak menginspirasi orang dalam mendapatkan kekayaannya. Pengarang-pengarang buku legendaris generasi berikutnya seperti Napoleon Hill, Robert Schuller, Stephen R. Covey, Antony Robbins, dll begitu terinspirasi dan mengakui kehebatan buku ini. Jutaan orang berhasil mendapatkan kekayaan setelah menjalankan petunjuk-petunjuk buku ini secara berani dan konsisten.

Resensi:Sebuah Metode Ilmiah Meraih Kekayaan

Judul artikel di atas benar-benar provokatif. Tetapi demikianlah adanya yang diklaim oleh si penulis buku klasik ini. Wallace D. Wattles menulis buku Ilmu Menjadi Kaya pada tahun 1910 dan buku ini tetap menjadi salah satu referensi utama dalam buku-buku mengenai cara mendapatkan kemakmuran dan pengembangan diri. Tercatat tokoh seperti Napoleon Hill, Robert Schuller, Anthony Robins, dan Stephen Covey adalah mereka yang karya-karyanya begitu terinspirasi oleh buku tersebut.

Wattles mengklaim metode menjadi kaya yang ditemukannya itu ilmiah. Cara bekerjanya sama pastinya dengan ilmu aljabar atau aritmetika. Jika seseorang membuat perhitungan 2 x 2, maka hasilnya tidak mungkin selain angka 4. Itulah perhitungan ilmu pasti.

Nah, dalam metode menjadi kaya yang ditemukan tersebut, Wattles mengklaim bahwa jika seseorang, apa pun latar belakangnya, melakukan usaha-usaha di Jalan yang Tepat (The Certain Way) sesuai dengan petunjuk yang diberikannya, niscaya orang tersebut akan menjadi kaya. Dan metode yang ditemukannya tersebut tidak bisa gagal untuk membuat orang menjadi kaya

Dalam buku ini, Wattles berbicara panjang lebar mengenai pentingnya mental keberlimpahan sebagai dasar meraih kekayaan. Alam semesta ini dipenuhi dengan Substansi Tanpa Bentuk (Formless Stuff) atau Substansi Asal (Original Substance), suatu entitas yang mendasari eksistensi berbagai macam benda, wujud, ide, bentuk, dan ciptaan. Nah, keberadaan substansi tersebut tak terbatas. Karena keberadaannya yang tak terbatas itulah, orang yang ingin menjadi kaya melalui Jalan yang Tepat tidak perlu berebut, berkompetisi, atau saling mengalahkan untuk mendapatkan kekayaan.

Sebaliknya, meraih kekayaan melalui Jalan yangTepat berarti menempuh cara-cara kreatif, cara penciptaan, mengingat Substansi Asal pada dasarnya mewujudkan eksistensinya melalui penciptaan. Dengan dasar inilah, kekayaan bisa diciptakan melalui teknik visualisasi kreatif, yaitu mengembangkan gagasan dan citra mengenai wujud-wujud kekayaan yang kita inginkan menjadi semacam realitas yang kita rasakan dan alami secara konkrit. Pada tahap berikutnya, kita menghubungkan atau mengkomunikasikan gagasan dan citra kekayaan itu kepada Tuhan, supaya hal tersebut terwujud.

Tidak hanya berkutat pada landasan filosofis yang sangat penting tersebut. Wattles juga memberikan panduan-panduan praktis. Untuk meraih kekayaan, seseorang harus mampu mengerjakan apa pun pekerjannya secara efektif dan efisien. Tampaknya, inilah hukum utama dalam meraih kekayaan. Dalam berbagai lapangan bisnis dan kehidupan, tindakan yang efektif dan efisien akan mendatangkan hasil maksimal.

Prinsip utama lainnya adalah nilai tambah. Manusia pada dasarnya ingin memiliki hidup yang lebih baik. Sebab itu, siapa saja yang bisa memberikan peningkatan atau kehidupan yang lebih baik melalui nilai tambah yang diberikannya tersebut, maka dia sedang berada di Jalan yang Tepat untuk menjadi kaya.

Berikutnya, Wattles mengajak orang untuk secara cerdas menggunakan kekuatan kemauan dan kepribadian yang progresif untuk menggerakkan kehidupannya. Penggunaan kekuatan kemauan dan kepribadian dinamis-progresif yang tepat akan membawa orang pada kekayaan.

Salah satu pokok pikiran yang penting digarisbawahi dalam buku adalah tentang kekuatan daya kreatif. Buku ini mengingatkan kepada kita bahwa kekayaan sejati ditemukan melalui cara-cara kreatif atau penciptaan. Ini ditegaskan oleh bukti bahwa ilmu pengetahuan, penemuan-penemuan baru, teknologi, prinsip-prinsip, dan cara-cara baru selalu mendatangkan uang dalam jumlah yang besar.

Setiap hari kita bertemu dengan ciptaan-ciptaan baru, gagasan baru, kreatifitas baru, produk baru, dan informasi baru. Sadar atau tidak, segala ciptaan itulah yang membuat kehidupan ekonomi, politik, sosial, dan budaya terus berjalan.

Dan benar, segala hasil ciptaan itulah yang mendatangkan kekayaan.

Minggu, 23 Desember 2007

MASTER YOUR MIND DESIGN YOUR DESTINY

Tentang Pengarang
TENTANG PENGARANG

Adam Khoo

Adam Khoo adalah seorang wirausaha, seorang penulis buku yang laris, dan pelatih pencapaian kinerja puncak. Sebagai jutawan muda pada usia 26 tahun, Adam memiliki empat perusahaan di bidang periklanan, event management, pendidikan dan pelatihan. Ia adalah CEO di Adam Khoo Learning Technologies Group Pte Ltd yang menyelenggarakan seminar-seminar dan program-program pelatihan bagi perusahaan multinasional dan individual di seluruh Asia. Ia merupakan penulis tiga buku laris, I am Gifted So Are You!, How to Multiply your Child’s Intelligence, dan Clueless in Starting a Business. Pada usia 29, Adam telah melatih 50.000 profesional, manajer, eksekutif, pebisnis, pendidik, dan mahasiswa dengan program-program belajar cepat, Neuro-linguistic Programming (NLP) dan startegi-strategi kinerja puncak. Ia juga pengembang program “Patterns of Excellence”, “Superkids”, dan “I Am Gifted So Are You!”. Pencapaiannya yang fenomenal sering mewarnai berita-berita di surat kabar dan media elektronik lainnya.

PENDAHULUAN

Penting sekali kita menguasai pikiran kita sehingga kita dapat merancang jalan hidup kita di zaman yang penuh pergolakan dan evolusioner ini.

Alkisah ada seorang profesor yang ingin menyusuri sebuah sungai. Ia lalu memanggil seorang tukang perahu setempat yang mau dibayar untuk membawanya menyusuri sungai.
Ketika perahu sudah bergerak menyususri sungai, sang profesor ingin menunjukan kepandaian dan pendidikannya yang tinggi. Ia lalu mulai menguji si tukang perahu yang sederhana itu.
Sambil mengangkat sebuah batu yang diambilnya dari tepi sungai, sang profesor dengan arogan bertanya kepada tukang perahu, ”Apakah kamu pernah belajar Geologi?” Tukang perahu memandangnya dengan bengong dan menjawab, ”Eh.... tidak.” Jangankan mempelajarinya, arti kata itu pun ia tidak tahu.
”Menurut kamu akan kehilangan 25 persen hidupmu!” kata sang profesor. Si tukang perahu merasa tidak nyaman atas hinaan tersebut tetapi ia terus mendayung.
Pada saat mereka semakin jauh menyusuri sungai, arus mulai semakin kuat dan kencang. Sang profesor mengambil selembar daun yang mengambang di sungai dan bertanya kepada tukang perahu, ”Tukang perahu, apakah kamu pernah belajar Botani?” Dengan bingung si tukang perahu miskin itu kembali menjawab, ”Tidak.”
Sang profesor mengeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, ”Ck ck ck. Berarti kamu akan kehilangan 50 persen hidupmu.” Kemudian ia memberi tanda ke tukang perahu untuk terus mendayung. Ketika mereka terus menyusuri sungai, arusnya menjadi semakin besar, air bergerak lebih cepat, dan perahu mulai bergoyang.
Tiba-tiba sang profesor melihat deretan pegunungan. Sambil menuding ke deretan pegunungan itu, ia bertanya kepada tukang perahu, ”Apakah kamu tahu tentang Geografi?” Dengan perasaan rendah diri dan malu-malu, tukang perahu kembali berkata, ”Tidak.”
Sang profesor pun berkata, ”Sudah kuduga demikian. Berarti kamu akan kehilangan 75 persen hidupmu.”
Pada saat itu juga sungai menjadi bergolak kuat. Air sungai bergerak dengan liar sehingga tukang perahu tidak mampu mengendalikan perahunya. Dan tiba-tiba perahu yang sedang goyah itu membentur batu besar sehingga perahu bocor dan mulai tenggelam.
Saat itulah tukang perahu bertanya kepada sang profesor, ”Profesor! Apakah Anda dapat berenang?” Dengan ketakutan sang profesor menjawab, ”Tidak!”
”Berarti Anda akan kehilangan 100 persen hidup Anda!” kata si tukang perahu sambil melompat dan berenang menuju tepi sungai.
Seperti sungai tersebut, kita hidup di zaman yang berubah dengan cepat dan evolusioner. Apakah arus sungai kehidupan akan lebih kencang dan semakin tidak dapat ditebak? Anda pasti berani bertaruh! Ini baru sebuah permulaan.
Sesuatu yang dulu membutuhkan waktu satu dekade untuk berubah, sekarang ini akan terjadi hanya dalam beberapa bulan. Pikirkan ini: diperlukan 50 tahun untuk menemukan pita kaset untuk merekam. Kemudian diperlukan kurang dari sepuluh tahun untuk menemukan compact disk yang menggantikan pita kaset. Selanjutnya diperlukan waktu kurang dari lima tahun untuk menemukan mini disk. Sekarang diperlukan waktu kurang dari tiga tahun bagi MP3 untuk membuat semuanya itu menjadi kuno.


Bisnis jutaan dolar dapat bangkrut dalam semalam. Pada waktu yang sama, perusahaan kecil dapat menjadi pemimpin pasar dunia dalam waktu beberapa tahun saja. Begitu pula, seorang profesional dengan pengalaman bertahun-tahun dan nilai pasar yang tinggi dapat secara ekonomis tidak berjalan dalam waktu yang singkat. Mengapa?
Ekonomi yang baru sangatlah dinamis dan 80 persen yang Anda pelajari di sekolah akan menjadi kuno pada saat Anda lulus. Tiga puluh persen pekerjaan, perusahaan, produk, dan jasa yang ada saat ini, belum muncul satu dekade yang lalu.
Siapa yang pernah mendengar istilah chief information officer, website designer, technopreneurs, internet service providers, atau net nannies di tahun 1990-an? Begitu pula 50 persen pekerjaan yang ada saat ini, sepuluh tahun lagi tidak akan eksis seperti sekarang.
Pada kenyataannya, rata-rata orang akan melewati empat perubahan karier (bukan perubahan pekerjaan) sepanjang hidup mereka. Mengapa? Sederhana saja, pekerjaan yang mereka miliki dan perusahaan tempat mereka bekerja saat ini tidak akan bertahan dalam jangka panjang.
”Dunia harus berubah, dan para pemimpin adalah orang yang mengubahnya.”
Ini tampaknya merupakan sesuatu yang menakutkan. Tetapi ini juga merupakan sesuatu yang memungkinkan munculnya peluang-peluang yang sebelumnya tidak disadari oleh mereka yang akan mengubahnya! Dengan adanya perubahan, muncullah peluang besar. Pikirkan ini!
Sekarang ini jumlah jutawan dan miliuner jauh lebih banyak dibandingkan beberapa dekade yang lalu. Dan tidak seperti miliuner masa lalu yang sebagian berusia di atas lima puluh tahun, miliuner masa sekarang berusia tiga puluh tahun! Sekarang ini, dengan ide yang inovatif, Anda dapat memiliki bisnis bernilai jutaan dollar dalam waktu kurang dari sepuluh tahun. Lihatlah contohnya, Amazon.com, E-Bay, Oracle, atau Hotmail.
Apakah Anda memiliki perangkat untuk berenang di sungai kehidupan yang berubah secara dinamis ini? Apakah Anda akan mampu mengikuti gelombang zaman yang baru ataukah terjebak pada arus bawah yang mematikan?
Apakah Anda akan seperti sang profesor yang ia pikir tahu segala-galanya, tetapi tenggelam di sungai kehidupan yang nyata? Anda dan saya sama-sama tahu bahwa sukses akademik, pengetahuan, dan kepandaian bukanlah jaminan untuk sukses di zaman ekonomi baru ini. Bahkan, hal-hal tersebut bisa sangat kecil pengaruhnya.
Beberapa orang yang saat ini menggerakan dan menggoyang ekonomi baru adalah orang-orang yang putus sekolah, yang mempekerjakan ”para profesor” untuk menjalankan bisnis mereka. Bill Gates (Microsoft), Larry Ellison (Oracle), dan Richard Branson (Virgin Group) adalah orang-orang yang tidak pernah menyelesaikan sekolahnya.
Walaupun kualifikasi akademik dan pendidikan itu penting, namun tidak mencukupi bagi Anda jika Anda ingin berhasil di zaman yang bergolak ini. Orang-orang yang sukses saat ini bukan yang ber-IQ tinggi atau memiliki gelar-gelar panjang dibelakang namanya. Mereka adalah orang-orang yang memiliki pola-pola keunggulan tertentu.
Pola-pola keunggulan yang saya maksud di sini adalah kemampuan untuk menguasai sumber daya mental Anda dan mengeluarkan kekutan pribadi Anda. ini merupakan satu set keyakinan, sikap, dan perilaku yang dimiliki oleh individu yang secara konsisten akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Ini adalah kemampuan untuk menguasai hidup, mampu mengendalikan kondisi emosi, dan mengeluarkan potensi-potensi terbaik dari dalam diri Anda. ini adalah tentang bagaimana memiliki keluwesan untuk secara konstan belajar (learning), tidak belajar (unlearning), dan belajar kembali (relearning). Ini adalah kemampuan untuk membuat model dan meniru keunggulan orang lain dalam waktu singkat. Dan ini merupakan kemampuan yang secara konstan akan memberi respons dengan cara-cara yang memberdayakan terhadap kejadian-kejadian di sekitar kita.
Mereka tidak memiliki keahlian ”berenang” (para profesor, profesional, atau pun orang biasa) akan terus dikendalikan oleh lingkungan eksternalnya dan diatur oleh ketakutan akan perubahan dan sesuatu yang tidak dapat diduga.
Mereka akan berakhir sebagai korban yang frustasi dan tidak berdaya di tengah-tengah gelombang globalisasi, restrukturisasi, dan perubahan yang dahsyat. Mereka yang bisa ”berenang” dan menaiki gelombang akan mencapai kesejahteraan, kesuksesan, dan pemenuhan melewati batas imajinasi-imajinasi liarnya.
Melalui buku ini, Anda akan belajar cara melengkapi diri Anda dengan pola pikir, keahlian, dan pola-pola perilaku untuk mencapai hal-hal di atas. Anda akan dipersenjatai dengan pola-pola keunggulan sehingga Anda dapat menguasai pikiran Anda dan merancang jalan hidup Anda – bagaimanapun kondisi lingkungan eksternal Anda.

Pola-pola Keunggulan
1.Kita semua memiliki sumber daya mental yang kita perlukan untuk sukses. Kita hanya tidak mampu mengendalikan dan mengelola sumber daya tersebut.
2.Dengan memiliki sumber daya mental yang diperlukan. Anda akan menarik sumber daya fisik yang diperlukan.
3.kita semua memiliki neurologi yang sama -1000 milyar neuron (perangkat keras). Yang membedakan orang dalam hal kepandaian, pola pikir, dan pola perilaku adalah pola hubungan neuron yang terkondisikan oleh keadaan lingkungan di sekitar kita.
4.Jika kita dapat meniru cetak biru mental seorang Juara, kita juga dapat meraih kesuksesan seperti yang ia peroleh.

Formula Sukses Utama
5.Formula Sukses Utama



KEYAKINAN DAN NILAI-NILAI - TUJUAN - STRATEGI - TINDAKAN





6.Ada tiga cara kita menyikapi kegagalan:
a.Berkilah, menyalahkan orang lain, dan menyerah.
b.Terus mengulangi tindakan yang sama. Frustasi dan akhirnya berhenti.
c.Mencari umpan balik, menggunakannya untuk mengubah strategi, dan bertindak lagi. Mengulangi proses ini sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.
7.Fleksibilitas adalah kemampuan untuk terus mengubah strategi dan melakukan apa pun yang diperlukan sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.

Cara Mendapatkan semua yang kita Inginkan
8.Kebanyakan orang memiliki tujuan yang pada dasarnya hanya sebuah keinginan lemah. Sebagai akibatnya, mereka akan selalu menemukan alasan untuk tetap tinggal di dalam batas-batas kenyamanannya dan tidak melanjutkan usahanya.
9.Satu-satunya cara untuk memperoleh segala hal adalah dengan membuatnya sebagai sebuah keharusan.
10.Jika kita memiliki komitmen untuk melakukan apapun yang diperlukan, kita akan selalu menemukan jalan.
11.Kita semua memiliki tingkat harapan dan tingkat penerimaan. Kita cenderung menuju pada tingkat penerimaan kita.
12.Kita harus menaikan tingkat penerimaan dengan bergaul dengan orang-orang yang lebih unggul daripada kita. Mereka akan menginspirasi kita dan membuat kita merasa tidak puas.
13.Anda harus menempatkan diri Anda pada jalur yang tepat jika Anda ingin memperoleh sesuatu. Buatlah deklarasi kepada publik. Atau tempatkan diri Anda pada posisi di mana Anda merasa tidak punya pilihan lain selain sukses.
14.Kata-kata yang Anda gunakan mempengaruhi kerangka pikiran dan kondisi emosional yang Anda rasakan. Penggunaan kata ”harus” akan memicu motivasi dan perasaan untuk segera bertindak.

Kunci menuju kekuatan Absolut
15.Mengambil tanggung jawab mutlak dapat memberikan kita kekuatan untuk mengubah lingkungan.
16.Jika kita mencari pembenaran, menyalahkan orang lain, atau mengeluh, berarti kita melepaskan kekuatan dari tangan kita. Kita memainkan peran sebagai korban.
17.Banyak orang memilih berperan sebagai korban karena sudah tahu bagaimana reaksi orang nantinya. Dalam jangka panjang, ini akan memakan biaya lebih besar.
18.Kita harus mengambil tanggung jawab atas hasil yang kita peroleh, apa yang kita rasakan, dan cara kita berkomunikasi.
19.Makna dari komunikasi adalah respon yang Anda dapatkan, apapun tujuan komunikasi Anda. Teruslah mengubah cara komunikasi samapai Anda mendapatkan respon yang Anda inginkan.
20.Kita berkomunikasi melalui kata-kata (7%), nada dan suara (38%), dan bahasa tubuh kita (55%).
21.Agar banyak hal berubah, kita harus berubah terlebih dahulu.
22.Gunakan kata-kata ’Saya memilih’ dalam komunikasi Anda sehari-hari.

Kekuatan keyakinan yang Dahsyat
23.Keyakinan adalah sesuatu yang membuat orang biasa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
24.Keyakinan penghambat adalah sesuatu yang membuat kebanyakan orang, terlepas dari sumber daya internal yang dimiliki, terhambat dalam memperoleh sesuatu yang sebenarnya bisa mereka dapatkan.
25.Keyakinan menentukan apa uyang kita harapkan dari diri kita dan seberapa banyak yang kita peroleh.
26.Keyakinan kita mempengaruhi bio kimia dan kesejahteraan fisik kita.
27.Pikiran manusia tidak dapat membedakan antara pengalaman nyata dan pengalaman yang dibayangkan dengan kuat.
28.Kita dapat mencapai kinerja puncak dengan visualisasi kreatif.
29.Keyakinan tidak pernah mutlak benar. Ini merupakan pendapat dan generalisasi yang kita bentuk tentang diri kita dan dunia sekitar kita.
30.Apapun yang kita pilih untuk menjadi keyakinan kita, akan menjadi benar bagi kita.
31.Kita harus mengadopsi keyakinan yang memberdayakan dan menggantikan keyakinan yang membatasi kita.
32.Keyakinan tercipta dari pemikiran yang dipaksa oleh fakta atau kondisi yang ada.
33.Ada lima langkah untukmengubah keyakinan:
a.Temuka alasan yang cukup untuk mengubahnya;
b.Tantanglah bukti-bukti yang mendukungnya;
c.Buatlah keyakinan baru yang memberdayakan;
d.Temuka bukti-bukti baru yang mendukung keyakinan baru tersebut;
e.Lakukan langkah ke depan dan asosiasikan semua manfaat dari memiliki keyakinan baru tersebut.



Rahasia Kinerja Puncak
34.Kondisi emosional yang kita alami menggerakan perilaku dan tindakan kita. Pada gilirannya, tindakan kita menentukan hasil yang kita peroleh.
35.Individu-individu yang sukses merasa dipenuhi sumber daya setiap harinya.
36.Kita menciptakan sendiri kondisi emosional kita melalui representasi fisiologi dan internal kita.
37.Kita semua merepresentasikan hal-hal dengan cara berbeda dalam pikiran kita masing-masing. Kita harus secara sadar mengarahkan gambar dan suara yang kita mainkan dalam pikiran kita agar dapat menguasai pikiran kita.
38.Menguasai fisiologi kita adalah kunci menuju penguasaan kondisi emosional kita.
39.Kita dapat menciptakan kondisi emosi yang penuh sumber daya, setiap saat, dengan membuat model fisiologi kita di masa lalu, atau membuat model orang-orang yang memiliki keistimewaan dalam bidang tertentu.

Mengarahkan Otak Anda untuk hasil yang Optimum
40.Representasi atau penyajian internal adalah cara kita menyajikan apa yang terjadi pada diri kita dan di sekitar kita. Representasi internal adalah apa yang kita pikirkan dan bagaimana kita memikirkan ”lingkungan” kita.
41.Kita harus mengendalikan APA yang kita pikirkan dengan cara memfokuskan pada gambar mental dan suara yang memberdayakan kita menuju solusi berbagai kemungkinan.
42.Kita dapat mengarahkan BAGAIMANA kita memikirkan pengalaman kita dengan menggunakan submodalitas.
43.Submodalitas mirip papan ketik bagi otak kita. Setiap kondisi emosi memiliki struktur submodalitas spesifik yang terkait dengannya.
44.Kita dapat menggunakan submodalitas untuk:
Mengintensifkan pengalaman positif.
Menurunkan intensitas pengalaman negatif.
Mengubah apa yang kita rasakan menyangkut pengalaman tertentu dengan cara ”Pemetaan silang”.
45.Teknik Distorsi digunakan untuk menetralkan pengalaman negatif.
Pikirkan sebuah pengalaman buruk yang terus mengganggu Anda.
Mainkan sebagai sebuah film sampai selesai.
Mainkan film tersebut maju dan munduru dengan kecepatan tiga kali normal. Distorsikan submodalitas gambar dan suaranya sehingga terlihat dan terdengar lucu atau konyol.
Ulangi 5-8 kali.
Ujilah. Pikirkan lagi pengalaman buruk tersebut, dan bagaimana perasaan Anda sekarang?
46.Pola Swish digunakan untuk menghilangkan atau mengubah kebiasaan buruk yang membatasi kita.
Munculkan kebiasaan buruk yang ingin dihilangkan atau diubah.
Identifikasikan PEMICU yang membawa Anda pada pola Negatif tersebut.
Munculkan PERASAAN/PERILAKU YANG DIINGINKAN yang disebut BAYANGAN YANG DIINGINKAN.
Singkirkan BAYANGAN PEMICU jauh-jauh dan gerakan BAYANGAN YANG DIINGINKAN menuju Anda dengan KECEPATAN TINGGI sambil berteriak ”Whuush!”.
Ulangi 10-15 kali.
Ujilah dengan Melangkah ke Masa Depan.

JANGKAR: Keyboard untuk Emosi Anda
47.Bila Anda sedang berada pada sebuah kondisi emosi yang intens, dan sebuah jangkar diterapkan berulangan-ulang, kondisi emosi tersebut akan terkait secara neurologis ke jangkar tersebut.
48.Ada jangkar visual, auditori, dan kinestetik.
49.Kita dapat menanamkan jangkar dengan cara:
Masuk ke kondisi emosi yang intens.
Menerapkan jangkar pada puncak kondisi emosi.
Mengulang secara konsisten.
Mengujinya.
50.Kita dapat menghilangkan jangkar negatif yang membatasi gerak langkah kita dan menanamkan jangkar positif yang memberdayakan. Ada tujuh langkah:
Tentukan kondisi emosi negatif yang ingin dihilangkan.
Tentukan kondisi emosi positif yang diinginkan.
Munculkan kondisi positif dan buatlah jangkarnya.
Piculah jangkar-jangkar positif dan negatif secara bersamaan samapai pada puncaknya.
Hentikan jangkar negatifnya.
Teruskan menerapkan jangkar positif selama lima menit kemudian hentikan.
Ujilah.
51.Fobia tidak lebih dari sebuah jangkar takut akan sesuatu yang sangat kuat. Kita dapat menghilangkannya dengan enam langkah:
Ujilah kekuatan fobianya.
Buatlah beberapa jangkar positif yang penuh sumber daya.
Lakukan disasosiasi ganda.
Ubahlah representasi internal pengalaman masa lalu.
Kem,balilah berasosiasi dengan pengalaman tersebut.
Ujilah.

Tranformasi makna
52.Setiap kejadian memiliki banyak makna tergantung pada cara kita memandangnya (membingkainya).
53.Makna yang Anda pilih adalah makna yang Anda ciptakan.
54.Hukum Polaritas: segala sesuatu yang tampaknya sangat negatif, jika dipandang (dibingkai) dengan perspektif yang berbeda, akan menjadi sangat positif.
55.Memandang (membingkai) ulang adalah mengubah sebuah pengalaman negatif menjadi positif dengan mengubah cara pandang yang biasa kita gunakan.
56.Membingkai ulang Isi mempertanyakan, ”Makna apa lagi yang ada dari kejadian ini?” ”Bagaimana agar ini bisa menguntungkan?”
57.Membingkai Ulang Konteks mempertanyakan, ”Pada waktu atau di tempat yang berbeda, ini dapat memberikan keuntungan apa pada kita?”

NILAI-NILAI: Kekuatan Penggerak Anda
58.Keputusan dan tindakan kita digerakan oleh kehendak kita untuk bergerak menuju emosi-emosi positif, dan pada saat yang sama bergerak menghindari emosi-emosi negatif.
59.Emosi positif membuat kita bergerak mendekatinya disebut nilai-nilai Tujuan. Emosi negatif yang membuat kita bergerak menjauhinya disebut nilai-nilai Hindaran.
60.Kita masin-masing membuat peringkat yang berbeda atas nilai-nilai kita, sehingga kita mengambil keputusan dan bertindak secara berbeda pula.
61.Tujuan memberi kita arah untuk maju, sedangkan nilai-nilai lebih mirip bahan bakar yang membuat kita bergerak kearah tersebut.
62.Jika kita mengetahui nilai-nilai tujuan dan nilai-nilai hindaran pada diri seseorang, kita dapat memprediksi keputusan apa yang akan dibuatnya.
63.Jika kita dapat mengubah peringkat yang dibuat oleh seseorang atas nilai-nilainya, maka kita akan dapat secara dramatis mengubah perilakunya dan hasil yang akan dicapainya.
64.Jika kita dengan sadar mengubah nilai-nilai kita, kita dapat mempertahankannya dengan cara:
Membuat komitmen terhadap nilai-nilai baru ini.
Terus menerus berhubungan dengannya.
Memperkuatnya secara emosional dengan visualisasi.
Hidup dengan nilai-nilai baru ini.

Rancang Jalan Hidup Anda
65.Tentukan apa yang Anda inginkan secara spesifik. Hanya dengan demikian Anda akan dapat membuat strategi yang spesifik dan memusatkan semua usaha menuju padanya.
66.Sukses jarang sekali datang secara kebetulan. Sukses terjadi melalui sebuah rangcangan.
67.Yang membuat banyak orang menghindar dari perancangan nasib mereka adalah:
Keyakinan yang membatasi.
Mereka tidak tahu apa sebenarnya yang mereka inginkan.
Takut gagal.
Ketergantungan pada hidup yang mudah.
Keyakinan bahwa tujuannya tidak akan tercapai.


68.Kunci-kunci utama pencapaian tujuan:
Spesifik dan terukur.
Bergairah dan menggembirakan.
Tujuan yang melompat akan menciptakan ide-ide dan hasil yang melompat pula.
69.Anda harus merancang nasib hidup Anda untuk bidang-bidang:
Pengembangan Pribadi.
Sahabat dan keluarga.
Kekayaan dan gaya hidup.
Karier dan bisnis.
Kontribusi sosial.
70.Tujuh langkah Proses Mencapai Tujuan
a.Apa yang Anda inginkan secara spesifik? Kapan tenggat waktunya?
b.Siapa yang dapat Anda jadikan teladan?
c.Langkah-langkah tindakan spesifik apa yang Anda perlukan untuk mencapainya? Kapan tenggat waktunya? Buatlah jadwal dalam agenda Anda sekarang juga!
d.Sumber daya apa yang Anda butuhkan? (orang, uang, bakat, keahlian, dan lain-lain)
e.Sebutkan 3 langkah tindakan yang akan dilakukan dalam waktu 36 jam.
f.Mengapa Anda harus mencapai tujuan tersebut?
g.Visualisasikan tujuan tersebut setiap hari.

Cara Meniru Cetak Biru Kesuksesan Orang Lain
71.Kita semua memiliki neurologi yang sama. Jika kita dapat membuat model dan meniru cetak biru kesuksesan seseorang, kita dapat memperoleh hasil seperti mereka pula.
72.Kita dapat membuat model kesuksesan seseorang dal;an hal-hal:
a.Fisiologi.
b.Keyakinan.
c.Nilai-nilai.
d.Strategi mental.
73.Strategi adalah urutan tertentu dari pengalaman internal dan eksternal yang kita jalankan di dalam otak kita untuk menghasilkan sesuatu secara spesifik.
74.Kita memiliki strategi mental untuk segala hal termasuk perasaan dicintai, termotivasi, belajar, pengambilan keputusan, pembelian, makan, bangun pagi, dan lain-lain.
75.Strategi terbentuk oleh:
a.Isi: Pengalaman-pengalaman visual, Auditori, dan Kinestetik (internal dan Eksternal).
b.Jumlah: Submodalitas.
c.Urutan.
76.Kita mempelajari strategi untuk:
a.Membuat model seseorang yang telah memiliki kesuksesan.
b.Membuat model dari kesuksesan kita sendiri untuk mengulang kinerja masa lalu yang sukses tersebut.
c.Menolong seseorang untuk memanfaatkan strateginya untuk memperoleh sesuatu.
d.Merancang ulang strategi yang tidak efektif.
77.Kita perlu menemukan strategi orang lain yang sukses untuk:
a.Memanfaatkannya.
b.Merancang ulang.
c.Menanamkannya.
78.Kita dapat menanamkan strategi baru melalui latihan mental atau menggunakan Pola Swish.

Enam topi berpikir ala Edward de Bono

Tujuan keenam topi berpikir adalah menguraikan berpikir sehingga seorang pemikir mampu menggunakan satu gaya berpikir pada suatu waktu- daripada melakukan setiap hal dalam sekejap. Analogi yang paling baik adalah analogi mencetak warna. Masing-masing dicetak secara terpisah dan akhirnya semua warna yang dicetak dijadikan satu.
Metode keenam topi berpikir dirancang untuk mengalihkan berpikir dari gaya argumen yang normal kepada gaya pembuatan peta. Hal ini membuat berpikir menjadi suatu proses bertahap-dua. Tahap pertama adalah membuat peta. Tahap kedua adalah memilih rute pada peta tersebut. Jika peta itu cukup baik, maka rute yang paling baik akan kelihatan jelas. Sama seperti dalam analogi pencetakan warna, masing-masing dari keenam topik itu menaruh satu tipe berpikir pada peta tersebut.
Penulis tidak menganjurkan bahwa keenam topi itu harus meliputi aspek yang mungkin dari berpikir, tetapi topi-topi itu memang meliputi gaya-gaya tertentu. Penulis juga tidak mengatakan bahwa pada setiap saat berpikir kita harus mengenakan salah satu dari topi-topi tersebut.
Nilai paling besar dari topi-topi tersebut adalah ketidakasliannya. Topi-topi tersebut memberikan suatu formalitas dan suatu hal yang menyenangkan untuk meminta tipe berpikir tersebut baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. Topi-topi tersebut mempunyai aturan-aturan permainan berpikir. Seseorang yang memainkan permainan itu harus sadar terhadap aturan-aturan permainan berpikir. Seseorang yang memainkan permainan itu harus sadar terhadap aturan-aturan tersebut.
Semakin banyak topi digunakan, semakin topi tersebut menjadi bagian dari budaya berpikir. Setiap orang dalam suatu organisasi seharusnya mempelajari idiom dasar topi itu sehingga idiom tersebut dapat menjadi bagian dari kebudayaan. Dengan demikian berpikir kita menjadi lebih kuat. Dari pada membuang waktu dalam adu pendapat, maka lebih baik melakukan pendekatan yang tajam dan berdisiplin.
Pertama kali mungkin orang merasa sedikit aneh bila menggunakan pelbagai topi tersebut, tapi keanehan ini akan segera hilang bila sarana penarik sistem tersebut menjadi kelihatan. Penggunaan pertama topi-topi itu akan berbentuk permintaan biasa untuk menggunakan suatu topi atau beralih dari topi hitam ke topi yang lainnnya.
Nilai yang paling penting dari keenam topi tersebut memberikan peran-peran berpikir. Seorang pemikir dapat berbangga dalam memerankan masing-masing dari peran-peran tersebut. Tanpa formalitas topi itu, beberapa pemikir akan tetap terbenam dalam suatu gaya (biasanya gaya topi hitam).
Penulis menekankan lagi bahwa sistem tersebut merupakan suatu sistem yang gampang dipergunakan. Pembaca tidak perlu mengingat semua hal-hal yang berbeda yang telah penulis buat dalam bukunya. Hal-hal ini akan memberikan amplifikasi. Inti dari masing-masing topi gampang diingat.
Topi putih, putih perawan, fakta murni, angka-angka dan informasi yang murni.
Topi merah, melihat merah, emosi dan perasaan serta juga firasat dan intuisi.
Topi hitam, bujukan setan, penilaian negatif, mengapa tidak bekerja (berfungsi).
Topi kuning, cahaya mentari, kecerahan dan optimisme, positif, konstruktif, oportunitas.
Topi hijau, subur, kreatif, tumbuhan yang berkembang dari bibit, gerak maju provokasi.
Topi biru, dingin dan kendali, pemimpin orkes, berpikir tentang berpikir.
Dalam suatu organisasi semakin banyak orang mempelajari idiom itu semakin bergunalah idiom tersebut. Kebenaran adalah bahwa kita tidak mempunyai bahasa yang sederhana sebagai sistem pengendalian untuk berpikir kita.
Jikalau kita merasa bahwa kita cukup pandai untuk berbuat tanpa suatu sistem demikian, maka kita harus beranggapan bahwa suatu sistem demikian akan membuat kepandaian yang kita banggakan menjadi lebih efektif. Seseorang dengan bakat lari yang alamiah akan beruntung lebih banyak dari pada orang lain dari masalh disiplin.

1.Berpikir topi putih (fakta dan angka yang objektif)
Bayangkanlah sebuah komputer yang mampu memberikan fakta dan angka-angka yang diminta. Komputer itu netral dan objektif. Ia tidak memberikan tafsiran atau pendapat. Bila mengenakan berpikir topi putih, pemikir seharusnya meniru komputer.
Orang yang meminta informasi seyogianya menggunakan pertanyaan yang terfokus guna memperoleh informasi atau mengisi jurang informasi.
Dalam prakteknya terdapat sistem pengikat dua dari informasi. Pengikat pertama berisi fakta yang dicek dan dibuktikan- fakta kelas satu. Pengikat kedua berisi fakta yang diyakini benar tetapi belum sepenuhnya dicek- fakta kelas dua.
Ada suatu spektrum kesamaan yang terbentang dari ‘selalu benar’ sampai pada ‘tidak pernah benar’. Diantaranya terdapat tingkatan-tingkatan yang dapat digunakan seperti ‘secara keseluruhan’,’kadangkala’, dan ‘adakalanya’. Informasi jenis ini dapat digunakan di bawah topi putih, asalkan “kerangka” yang tepat di pakai untuk menunjukan kesamaan.
Berpikir topi putih merupakan suatu ilmu dan suatu petunjuk. Pemikir berusaha lebih netral dan lebih objektif dalam penyajian informasi. Anda dapat diminta mengenakan berpikir topi putih atau anda dapat meminta seseorang menggunakannya. Anda dapat menentukan mengenakan atau menggalakannya. Putih itu (polos) menunjukan kenetralan.

2.Berpikir topi merah (pandangan emosional)
Mengenakan topi merah memberikan izin kepada pemikir untuk berkata: “beginilah perasaan saya tentang masalah itu”.
Topi merah membenarkan emosi dan perasaan sebagai bagian penting dari berpikir.
Topi merah membuat perasaan kelihatan sehingga perasaan-perasaan tersebut dapat menjadi bagian peta berpikir dan menjadi bagian sistem nilai yang memilih rute pada peta itu.
Topi merah menyediakan suatu metode yang menyenangkan bagi seorang pemikir untuk memasuki dan beralih dari mode perasaan dengan cara yang tidak mungkin tanpa suatu sarana demikian.
Topi merah mengizinkan seorang pemikir menyelidiki perasaan-perasaan orang lain dengan meminta suatu pandangan topi merah.
Apabila seorang pemikir sedang menggunakan topi merah, seyogianya tidak pernah ada suatu usaha untuk membenarkan perasaan-perasaan atau memberikan suatu dasar yang logis bagi alasan-alasan tersebut.
Topi merah meliputi dua jenis perasaan. Pertama, ada emosi-emosi biasa seperti yang kita kenal, yang terbentang dari emosi-emosi yang kuat seperti ketakutan dan ketidaksenangan sampai pada emosi-emosi yang lebih tajam seperti kecurigaan. Kedua, ada penilaian yang kompleks yang memasuki jenis-jenis perasaan demikian seperti firasat, intuisis, indera, rasa, perasaan estetis dan jenis-jenis perasaan lainnya yang tida dapat dibenarkan. Di mana suatu pendapat mempunyai ukuran yang luas dari jenis perasaan ini, maka pendapat itu dapat juga sesuai di bawah topi merah.

3.Berpikir topi hitam (aspek-aspek yang negatif)
Berpikir topi hitam secara khusus menyangkut penilaian negatif. Pemikir topi hitam menunjukan apa yang salah, tidak tepat,dan keliru. Pemikir topi hitam menunjukan bagaimana sesuatu hal itu tidak sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan kita. Pemikir topi hitam menunjukan mengapa sesuatu tidak dapat berfungsi atau bekerja. Pemikir topi hitam menunukan pelbagai risiko dan bahaya yang mungkin. Pemikir topi hitam menunjukan kesalahan suatu desain.
Berpikir topi hitam bukanlah argumen dan tidak pernah dapat dipandang demikian. Berpikir topi hitam adalah suatu usaha objektif untuk meletakan unsur-unsur negatif pada peta berpikir.
Berpikir topi hitam mungkin menunjukkan kekeliruan dalam prosedur berpikir dan metodenya sendiri.
Berpikir topi hitam boleh menilai suatu gagasan terhadap masa lalu untuk melihat seberapa baik apa yang terjadi di masa lalu sesuai dengan sekarang ini.
Berpikir topi hitam dapat memproyeksikan suatu gagasan ke masa depan untuk melihat apa yang kini salah dan menimbulkan kegagalan.
Berpikir topi hitam dapat meminta pertanyaan-pertanyaan negatif. Berpikir topi hitam tidak boleh dipergunakan untuk mencakup keinginan yang negatif atau perasaan-perasaan negatif yang sebenarnya merupakan fungsi topi merah.

4.Berpikir topi kuning (optimis, harapan dan berpikir positif)
Berpikir topi kuning itu bersifat positif dan konstruktif. Warna kuning melambangkan cahaya mentari, kecerahan dan optimisme.
Berpikir topi kuning memperhatikan penafsiran positif sama seperti berpikir topi hitam memperhatikan penafsiran negatif.
Berpikir topi kuning meliputi spektrum positif yang bertentangan dari yang logis dan praktis di satu ujung sampai pada mimpi, impian, dan harapan di ujung yang lain. Berpikir topi kuning memeriksa dan menyelidiki nilai dan keuntungan. Kemudian berpikir topi kuning berusaha mengutamakan optimisme yang logis sekalipun terbatas hanya itu- asalkan tipe-tipe optimisme lainnya dengan tepat dikabulkan.
Berpikir topi kuning bersifat konstruktif dan generatif. Dari berpikir topi kuning muncul pelbagai usul dan anjuran kongkret. Berpikir topi kuning menyangkut ‘operacy’ dan membuat sesuatu terjadi. Tujuan berpikir topi kuning adalah keefektifan.
Berpikir topi kuning menjadi spekulatif dan mencari oportunitas. Berpikir topi kuning juga menyangkut impian dan mimpi.
Berpikir topi kuning tidak menyangkut euphoria positif semata (topi merah) dan juga tidak secara langsung menciptakan gagasan baru (topi hiaju).

5.Berpikir topi hijau (kreativitas dan gagasan-gagasan baru)
Topi hijau digunakan untuk berpikir kreatif. Orang yang memakai topi hijau akan menggunakan idiom-idiom berpikir kreatif. Idiom-idiom tersebut diperlukan untuk mengolah hasil sebagai hasil yang kreatif. Idealnya, baik pemikir maupun pendengar seyogianya menggunakan topi berpikir tersebut.
Warna hijau melambangkan kesuburan, pertumbuhan, dan kegunaan semaian.
Aspek fundamental dari berpikir topi hijau adalah pencarian berbagai alternatif. Oleh karena itu perlulah refleksi terhadap apa yang diketahui dan yang jelas serta yang memuaskan.
Dengan istirahat yang kreatif pemikir topi hijau beristirahat pada suatu saat tertentu untuk mempertimbangkan apakah ada dan terdapat gagasan alternatif pada saat tersebut. Tidak perlu mencari alasan untuk istirahat tersebut.
Dalam berpikir topi hijau idiom gerak-maju menggantikan idiom penilaian dan pertimbangan. Pemikir berusaha maju dari satu gagasan guna mencapai gagasan lain yang baru.
Bagian terpenting dari berpikir topi hijau adalah provokasi yang disimbolkan dengan kata po. Provokasi digunakan untuk membawa kita keluar dari pola-pola berpikir yang biasa. Ada banyak cara untuk membentuk provokasi termasuk metode kata yang acak.
Berpikir lateral merupakan seperangkat sikap, idiom dan teknik (termasuk gerak-maju, provokasi dan po) untuk melintasi pola-pola dalam sebuah sistem berpola asimetrik yang mengorganisir sendiri. Sistem tersebut digunakan untuk menghasilkan konsep-konsep dan persepsi-persepsi baru.

6.Berpikir topi biru (pengendalian dan pengaturan proses berpikir)
Topi biru merupakan topi kendali. Pemikir topi biru mengatur berpikirnya sendiri. Berpikir topi biru adalah berpikir yang menyangkut berpikir yang diperlukan untuk mengolah suatu persoalan.
Pemikir topi biru bagaikan pemimpin orkes. Pemikir topi biru juga menggunakan topi-topi lainnya.
Pemikir topi biru membatasi subjek yang terhadapnya berpikir tersebut ditujukan. Berpikir topi biru menyusun fokusnya. Berpikir topi biru membatasi persoalan dan membentuk persoalan. Berpikir topi biru menetukan tugas-tugas berpikir yang akan dilakukan.
Berpikir topi biru bertanggung jawab untuk membuat iktisar, tinjauan luas dan kesimpulan. Ketiga hal ini dapat saja dikerjakan saat demi saat dalam suatu kurun berpikir dan pada saat akhir berpikir.
Berpikir topi biru memantau berpikir dan meyakinkan bahwa aturan-aturan permainan diamati. Berpikir topi biru membuktikan argumen dan menegaskan pada peta tipe berpikir. Berpikir topi biru menerapkan disiplin. Berpikir topi biru dapat digunakan untuk menyelipkan apa yang diminta topi lainnya. Berpikir topi biru dapat juga dipergunakan untuk membuat urutan pelaksanaan berpikir secara tahap demi tahap yang harus diikuti sama seperti suatu tari mengikuti koreografinya.
Bahkan bila peran berpikir topi biru yang khusus diberikan kepada seseorang, masih terbuka juga bagi seseorang menawarkan komentar dan petunjuk-petunjuk topi biru.

Musuh terbesar berpikir adalah kerumitan, karena kerumitan menimbulkan kebingungan. Bila berpikir itu jelas dan sederhana, maka akan dapat lebih dinikmati atau menyenangkan dan lebih efektif. Keenam konsep topi berpikir amat sederhana untuk ditangkap dan dimengerti. Keenam konsep tersebut juga gampang diterapkan.
Terdapat dua tujuan utama terhadap keenam konsep topi berpikir itu. Tujuan yang pertama adalah menyederhanakan berpikir dengan mengizinkan seorang pemikir menyelesaikan suatu hal pada suatu saat. Meskipun harus menyimpan emosi, logika, informasi, harapan dan kreativitas semua pada saat yang sama, namun pemikir tersebut mampu memisahkan hal-hal tersebut tadi. Walaupun menggunakan logika untuk mendukung emosi yang setengah tersembunyi pemikir dapat mengemukakan emosi tersebut di bawah topi berpikir merah tanpa perlu melakukan pembenaran. Topi berpikir hitam kemudian dapat mengurusi aspek logika tersebut.
Tujuan utama yang kedua dari keenam konsep topi berpikir mengizinkan suatu peralihan dalam berpikir. Jika seseorang pada suatu pertemuan telah bersikap negatif, orang itu dapat diminta menggunakan ‘topi berpikir hitam’. Hal ini memberikan tanda kepada orang tersebut bahwa ia sedang bersikap negatif. Orang itu dapat juga diminta mengenakan ‘topi berpikir kuning’. Hal ini merupakan permintaan langsung menjadi bersikap positif. Dengan cara demikian keenam topi memberikan suatu idiom yang tertentu tanpa perlu melakukan penyerangan. Apa yang paling penting adalah bahwa idiom itu tidak mengancam ego atau kepribadian orang. Dengan kembali kedalam pemeranan atau bahkan suatu permainan, konsep topi-topi tersebut memungkinkan kita memilih tipe-tipe berpikir tertentu. Topi itu menjadi sejenis alat bantu untuk memberikan instruksi.
Penulis tidak menganjurkan bahwa pada setiap saat dalam berpikir kita bahwa kita harus sadar menggunakan suatu topi atau topi lainnya. Hal ini tidak perlu. Biasanya jika ingin mengenakan topi-topi dalam urutan yang telah disusun resmi dan dalam kasus-kasus demikian kita telah mengatur struktur tersebut sebelumnya. Lebih sering lagi kita ingin mengenakan salah satu topi dengan formalitasnya dalam suatu kesempatan diskusi. Atau kita mungkin meminta orang lain pada diskusi tersebut mengenakan suatu topi tertentu. Pertama-tama hal ini kelihatan aneh dan janggal, tetapi pada saatnya akan kelihatan sangat biasa untuk melontarkan permintaan yang demikian.
Jelaslah bahwa idiom itu akan amat berguna jikalau semua orang dalam suatu organisasi sadar akan aturan-aturan permainan tersebut. Umpamanya semua orang yang biasa mengadakan rapat untuk membahas berbagai hal harus sadar akan arti dan makna dari berbagai topi tersebut. Konsep itu akan bekerja dengan sangat baik apabila konsep tersebut telah menjadi sejenis bahasa umum yang biasa dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.


Judul buku : Enam Topi Berpikir
Penulis: Edward de Bono

AKU DUDUK, AKU BERDIRI, AKU BERJALAN

Apa yang anda rasakan saat duduk? Mengapa anda harus duduk? Kapan anda harus duduk? Dimana anda harus duduk? Bagaimana anda duduk? Inilah pertanyaan dasar yang harus anda jawab sebelum bisa melanjutkan membaca tulisan ini.

Mungkin anda akan menjawab dengan beragam jawaban, tapi yang pasti anda akan bertanya kenapa harus dipertanyakan hal-hal sepele ini. Saya tidak bermaksud untuk menyakan hal ini namun saya ingin memberikan gambaran bahwa apa yang biasa kita lakukan bisa kita maknai dan memiliki nilai yang berarti bagi kehidupan kita.

Selama ini kita hanya melakukan sesuatu berdasarkan kebiasaan kita saja tanpa mempertanyakan kembali kenapa kita melakukan kebiasaan tersebut, dari manakah asalanya kebiasaan tersebut, bermanfaatkan kebiasaan yang selama biasa kita lakukan?

Bukan bermaksud membuat anda bingung, tapi segala sesuatu yang kita lakukan bisa memiliki makna dan nilai bagi diri kita bila kita mampu memkanai setiap hal yang kita lakukan.

Bermanfaat atau tidak, tidaklah jadi permasalahan, ini hanyalah sekadar untuk mengingatkan kita akan pentingnya mempertanyakan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan kita selama ini.

Salah satu contohnya adalah, kebiasaan kita duduk, berdiri dan berjalan. Mengapa semua itu harus dipertanyakan kembali???

Tulisan ini berdasarkan pengalaman dan permenungan saya selama beberapa tahun terakhir ini. Memang bagi anda bukan suatu hal menarik namun bila kita cermati dengan seksama maka anda akan menemukan hal-hal baru yang terlewatkan oleh pikiran kita sendiri.

Dan hal ini menjadi dasar aktifitas yang kita lakukan sejak kecil sampai sekarang dan mungkin akan seterusnya sampai kita tiada di dunia ini.

Duduk adalah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari, sekali saja kita tidak duduk maka kaki kita akan terasa pegal-pegal. Duduk merupakan refleksi dari tubuh yang membutuhkan jeda dalam beraktifitas. Coba bayangkan kita beraktifitas sehari penuh tanpa duduk, apa yang akan anda rasakan?

Dalam posisi duduk ada beberapa macam, duduk santai, duduk siap, dan duduk sigap. Jika duduk santai, kita cenderung akan melemaskan otot-otot tubuh kita semua tumpuan berada dipunggung belakang maka seluruh tenaga kita akan berkurang. Ini mengindikasikan kita mulai enggan untuk beraktifitas kembali alias malas. Kenapa ini bisa terjadi?

Ini lebih dikarenakan tubuh kita merespon apa yang kita pikirkan. Pada saat duduk santai, pikiran kita cenderung untuk tidak mau beraktifitas atau kita mengatakan pada diri kita untuk santai tidak harus melakukan apa-apa. Maka tubuh merespon apa yang kita pikirkan dan hasil dari respon tersebut adalah posisi duduk yang PW alias Posisi Weanak…

Berbeda jika posisi duduk kita siap atau sigap. Maka pikiran pun akan siap atau sigap dalam merespon segala sesuatu. Dalam belajar posisi duduk siap atau sigap lah yang kita perlukan agar informasi yang disampaikan dapat kita terima dengan baik. Pada saat duduk siap atau sigap, semua panca indera kita tertuju pada satu hal yaitu menerima bukan membiarkan.

Duduk dalam bahasa inggris SIT, saya coba akronimkan dengan sebuah Sikap Ingin Tahu. Sikap ingin tahu ini ditunjukan dengan perhatian pada satu hal, mampu menangkap makna hal tersebut dan selalu bertanya tentang hal yang menjadi perhatian.

Jika kita ingin memperoleh pengetahuan maka posisi inilah yang harus kita pahami, SIT DOWN mengandung arti kita harus selalu memiliki sikap keingin tahuan dengan tanpa membiarkan ego kita muncul karena ingin serba tahu. Agar dapat selaras dengan pikiran maka posisikan diri kita seperti gelas kosong yang berada di bawah yang siap diisi. Maka pengetahuan akan diserap dengan baik oleh pikiran kita.


Mari kita bayangkan, anda adalah gelas isi, saat ada pengetahuan baru yang masuk maka akan kembali tumpah. Berbeda saat anda mengosongkan gelas anda maka air dapat masuk sesuai kapasitas gelas anda. Begitu pula jika posisi gelas di atas sedang teko di bawah, biar bagaimanapun air yang dituang tidak akan masuk.

Ini merupakan sebuah konsep sederhana dalan menerima ilmu.

Lalu setelah gelas terisi apa yang anda lakukan?
Anda pasti meminumnya atau membuangnya?


bersambung.......

PENGUNGKAPAN RAHASIA

Rahasia Besar Kehidupan adalah hukum tarik menarik.

Hukum tarik menarik mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. jadi, ketika anda memikirkan suatu pikiran, Anda juga menarik pikiran-pikiran serupa ke diri Anda.

Pikiran bersifat magnetis, dan pikiran memiliki frekuensi. ketika Anda memikirkan pikiran-pikiran, pikiran-pikiran itu dikirim ke semesta, dan secara magnetis pikiran akan menarik semua hal serupa yang berada di frekuensi yang sama. segala sesuatu yang dikirim ke luar akan kembali ke sumbernya -Anda.

Anda seperti sebuah menara penyiaran, yang memancarkan frekuensi dengan pikiran-pikiran Anda. Jika Anda ingin mengubah sesuatu di dalam hidup Anda, ubahlah frekuensi dengan mengubah pikiran Anda.

Pikiran yang sedang Anda pikirkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan Anda. Apa yang paling Anda pikirkan atau fokuskan akan muncul sebagai hidup Anda.
Pikiran Anda menjadi sesuatu

Sabtu, 22 Desember 2007

ANDA SEDANG MEMBACA SEBUAH RAHASIA BESAR.......

Percik-percik Rahasia Besar telah ada dalam tradisi lisan, kesusastraan, agama, dan filsafat selama berabad-abad. Untuk pertama kalinya , semua percik Rahasia ini di satukan dalam sebuah pesan yang akan mengubah hidup orang-orang yang mengalaminya.

Dalam Tulisan ini, Anda akan mempelajari cara menggunakan Rahasia di dalam setiap aspek kehidupan -keuangan, kesehatan, relasi, kebahagiaan, dan setiap interaksi yang Anda alami di dunia. Anda akan mulai memahami kekuatan yang tersembunyi dan belum pernah tersentuh di dalam diri Anda, dan pesan ini dapat menghadirkan kegembiraan dalam setiap aspek kehidupan Anda.

Tulisan ini berisi kearifan dari para guru masa kini -wanita dan pria- yang telah menggunakannya untuk mencapai kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Dengan menerapkan pengetahuan Rahasia "berpikir positif, maka kita akan mendapatkan sesuatu yang juga positif", mereka mengangkat kisah-kisah yang menarik tentang penyembuhan penyakit, memperoleh kekayaan, mengatasi hambatan, dan mencapai hal-hal yang dianggap mustahil.

bersambung..........

Kamis, 13 Desember 2007

kpi